Sejarah Pramuka? Nama organisasi yang satu itu pasti tidak asing bukan? Cerita mengenai sejarahnya bisa jadi menarik perhatian banyak orang. Anda pernah melihat sebuah film produksi Pixar berjudul Up? Dalam film tersebut terdapat seorang anak kecil yang tengah mengikuti kegiatan dari organisasi Pramuka tersebut hingga membawanya menjelajah udara dengan rumah balon bersama kakek Frederickson.
Dalam
petualangan tersebut seorang pramuka cilik, yaitu Russel terbawa secara
tak sengaja karena ingin melengkapi plakat kepramukaannya yaitu
menolong orang tua.
Yup, Pramuka memang memiliki daftar perbuatan baik yang tiap kegiatan
tersebut ada emblemnya. Demi melengkapi seluruh daftar itulah Russel
berusaha menolong sang kakek mewujudkan impiannya. Tetapi, bagaimana sejarah Pramuka itu sesungguhnya?
Sejarah
Pramuka dari etimologinya adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang
artinya rakyat muda yang suka berkarya. Istilah Pramuka sendiri baru
diresmikan pada 1961, namun gerakan ini sendiri sudah ada sejak zaman
Belanda dengan nama kepanduan. Mari kita simak sejarah Pramuka di dunia
dan Indonesia.
Sejarah Pramuka di Dunia
Sejarah
Pramuka di dunia dimulai ketika Lord Robert Baden Powell mengadakan
perkemahan Pramuka pertama di Pulau Brown Sea di Inggris.
Di
dunia, tentu saja istilah Pramuka tidak dikenal. Namun jika Anda sering
melihat film-film barat, tampak suatu organisasi yang giat menunaikan
kegiatan pengumpulan dana dan amal yang mirip dengan Pramuka namun biasa
dikenal dengan istilah Scout.
Jika ditilik sejarah Pramuka dunia ini, Scouting atau Scout Movement
merupakan gerakan anak muda dunia yang bertujuan untuk mendukung
pengembangan anak muda dalam hal fisik, mental dan spiritual, sehingga
mereka dapat berperan konstruktif dalam suatu masyarakat.
Sejarah
Pramuka di dunia dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden
Powell yang merupakan Letnan Jendral dari Tentara Inggris mengadakan
perkemahan Pramuka pertama di Pulau Brown Sea di Inggris. Perkemahan
tersebut berlangsung selama delapan hari.
Dalam sejarah Pramuka, Baden Powell menulis prinsip-prinsip Pramuka dalam Scouting for Boys atau Pramuka untuk laki-laki pada 1908 di London.
Tulisan
tersebut berdasarkan buku militernya terdahulu dengan pengaruh dan
dukungan dari Frederick Russel Burnham (Kepala Pramuka di Afrika
Inggris), Ernest Thompson Seton dari Woodcraft Indians, William
Alexander Smyth seorang pimpinan Boy’s Brigade, dan penerbitnya,
Pearson.
Sekilas kita ulas biografi Lord Robert Baden Powell yang sangat
berperan dalam sejarah Pramuka ini. Beliau lahir 22 Februari 1857 dan
diberi nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya adalah seorang profesor
geometri di Universitas Oxford.
Baden Powell menulis pengalamannya dalam buku “Aids to Scouting”
yang berisi panduan untuk tentara muda Inggris supaya bisa mengemban
tugas penyelidikan dengan baik. Tulisan tersebut menjadi bagian dari
sejarah Pramuka dunia. Beliau pensiun dari tentara pada 1910 dengan
pangkat terakhir Letnan Jendral.
Pada
1912 Baden Powell menikahi Ovale St. Clair Soames dan dikaruniai tiga
orang anak. Di tahun yang sama inilah adik perempuan Baden Powell
mendirikan organisasi kewanitaan untuk wanita yang dinamai Girl Guides
(Brownie Guide, Girl Guide and Girl Scout, Ranger Guide).
Tampaknya justru organisasi yang khusus untuk perempuan inilah yang
kemudian namanya diambil oleh Indonesia dalam sejarah Pramuka, yaitu
Kepanduan. Istri Baden Powell kemudian melanjutkan organisasi Girl
Guides ini.
Petunjuk untuk
kursus Pembina Pramuka ditulis oleh Baden Powell pada 1914. Sejarah
Pramuka pun terus berlanjut dengan terlaksananya petunjuk tersebut pada
1919. Beliau mendapat sebidang tanah di Chingford dari W. F. de Bois
MacLarren sahabatnya. Maka tempat tersebut pun dinamai Gilwell Park yang
berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan Pembina Pramuka.
Selama
paruh abad ke 20, pergerakan kepramukaan terus tumbuh dalam sejarah
Pramuka, hingga mencakup tiga kelompok laki-laki pada usia utama
masing-masing untuk anak laki-laki (Cub Scout, Boy Scout, Rover Scout).
Cub Scout atau anak serigala adalah kelompok Pramuka usia siaga yang didirikan pada 1916.
Pedoman
kegiatannya didasari oleh buku The Jungle Book karya Rudyard Kipling.
Isinya bercerita mengenai Mowgli si anak rimba yang dibesarkan oleh
induk serigala di hutan. Sejarah pramuka pun terus berlanjut ketika
Rover Scout dibentuk pada 1918 untuk kaum remaja yang berusia 17 tahun.
Buku
Rovering To Success (Mengembara Menuju Kesuksesan) diterbitkan pada
1922. Isi dari buku ini bercerita mengenai seorang pemuda yang harus
mengayuh sampan untuk menuju pantai kesuksesan.
Baden
Powell memperoleh gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Tanggal 8
Januari 1941 beliau wafat di Nyeri, Kenya, Afrika. Kematian Baden
Powell juga menjadi cerita tersendiri dari sejarah Pramuka.
Jambore Dunia
Tahun
1920 merupakan tahun yang cukup berarti bagi sejarah Pramuka. Selain
penyelenggaraan Jambore Dunia pertama. Pada tahun ini juga dibentuk
suatu Dewan Internasional yang beranggotakan sembilan orang dan Biro
Sekretariat di London, Inggris.
Biro Kepramukaan Sedunia Putra memiliki lima kantor kawasan, yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss dan Nigeria.
Sedangkan
Biro Kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan lima kantor
kawasan Afrika, Amerika Latin, Arab, Asia Pasifik dan Eropa.
Perayaan
Jambore Dunia tak lepas dari sejarah Pramuka. Jambore I diadakan pada
1920 di Olympia Hall, London. Baden Powell mengundang Pramuka dari 27
negara, dan beliau pun diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout
od The World).
Berikut ini adalah urutan dari Jambore Dunia setelahnya : |
Jambore II pada 1924 di Ermelunden, Kopenhagen, Denmark |
Jambore III pada 1929 di Arrow Park, Birkenhead, Inggris |
Jambore IV pada 1933 di Godollo, Budapest, Hongaria |
Jambore V pada 1937 di Vogelenzag, Blomendaal, Belanda |
Jambore VI pada 1947 di Moisson, Perancis |
Jambore VII pada 1951 di Salz Kamergut, Austria |
Jambore VIII pada 1955 di Sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris |
Jambore IX pada 1959 di Makiling, Filipina |
Jambore X pada 1963 di Marathon, Yunani |
Jambore XI pada 1967 di Idaho, Amerika Serikat |
Jambore XII pada 1971 di Asagiri, Jepang |
Jambore XIII pada 1975 di Lillehammer, Norwegia |
Jambore XIV pada 1979 seharusnya diadakan di Neishaboor, Iran namun dibatalkan. |
Jambore XV pada 1983 di Kananaskis, Alberta, Kanada |
Jambore XVI pada 1987 di Cataract Scout Park, Australia |
Jambore XVII pada 1991 di Korea Selatan |
Jambore XVIII pada 1995 di Belanda |
Jambore XIX pada 1999 di Chili, Amerika Selatan |
Jambore XX pada 2003 di Thailand |
Pada
tahun 1958, Biro Kepramukaan Sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa
Kanada, namun kembali dipindahkan di Jenewa, Swiss pada 1 Mei 1968.
Perpindahan biro tersebut juga menjadi sebuah cerita yang tidak
terpisahkan dari perjalanan sejarah Pramuka itu sendiri.
Sejarah Pramuka di Indonesia
Dalam
sejarah Pramuka Indonesia, perkembangan pendirian kepanduan mendorong
semangat untuk bersatu. Sejarah Pramuka di Indonesia sendiri dimulai
pada 1912 dari cabang “Nederlandsche Padvinders Organisatie” (NPO).
Organisasi kepanduan ini memiliki kuartir besar ketika pecahnya Perang Dunia I, yang kemudian berganti nama menjadi “Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada 1916. Bangsa Indonesia pun memiliki organisasi kepanduan sendiri dalam wujud Javaansche Padvinders Organisatie pada tahun 1916 atas prakarsa S. P. Mangkunegara VII. Sejarah Pramuka di Indonesia ini terus mengalami transisi.
Sejarah
Pramuka di Indonesia pun terus bergulir dengan terbentuknya
Persaudaraan Antara Pandu Indonesia (PAPI) pada 23 Mei 1928 yang
merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP NATIPIJ dan PPS.
Pada April 1938, PAPI berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia (BPPKI).
Sebagai
upaya menggalang persatuan dan kesatuan maka BPPKI merencanakan “All
Indonesian Jambore”, namun nama kegiatan ini kemudian diganti menjadi
“Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” (PERKINO) yang diselenggarakan
pada 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.
Perkumpulan Pramuka seluruh Indonesia ini menggoreskan tintanya sendiri di sejarah Pramuka di Indonesia.
Ketika
masa pendudukan Jepang, partai dan organisasi rakyat Indonesia yang
mencakup gerakan kepramukaan dilarang. Namun sejarah Pramuka di
Indonesia tidak terhenti, PERKINO II tetap diselenggarakan. Sebab
Pramuka tidak diijinkan oleh Jepang karena memang merupakan organisasi
yang menjunjung tinggi persatuan, sehingga merupakan ancaman untuk
penggalangan kekuatan melawan Jepang.
Hal
ini berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5
April 1961, mengenai Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan
Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden pada
9 Maret 1961.
Lalu,
kenapa hari Pramuka di Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus?
Sebab pada 14 Agustus 1961 Gerakan Pramuka resmi diperkenalkan kepada
seluruh rakyat Indonesia di seluruh wilayah penting di Indonesia. Pada
tanggal tersebut, dalam sejarah Pramuka di Indonesia, diadakan apel
besar di Jakarta yang diikuti dengan pawai pembangunan.
Sebelum
pawai ini, presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari,
serta memberi penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan
Nasional Indonesia kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Ketua
Kwartir Nasional. Wah, ternyata seru juga menelusuri sejarah Pramuka ini!
0 comments:
Post a Comment