Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia

Saturday, November 24, 2012

Sejarah Pramuka? Nama organisasi yang satu itu pasti tidak asing bukan? Cerita mengenai sejarahnya bisa jadi menarik perhatian banyak orang. Anda pernah melihat sebuah film produksi Pixar berjudul Up? Dalam film tersebut terdapat seorang anak kecil yang tengah mengikuti kegiatan dari organisasi Pramuka tersebut hingga membawanya menjelajah udara dengan rumah balon bersama kakek Frederickson.

Dalam petualangan tersebut seorang pramuka cilik, yaitu Russel terbawa secara tak sengaja karena ingin melengkapi plakat kepramukaannya yaitu menolong orang tua.
Yup, Pramuka memang memiliki daftar perbuatan baik yang tiap kegiatan tersebut ada emblemnya. Demi melengkapi seluruh daftar itulah Russel berusaha menolong sang kakek mewujudkan impiannya. Tetapi, bagaimana sejarah Pramuka itu sesungguhnya?

Sejarah Pramuka dari etimologinya adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya rakyat muda yang suka berkarya. Istilah Pramuka sendiri baru diresmikan pada 1961, namun gerakan ini sendiri sudah ada sejak zaman Belanda dengan nama kepanduan. Mari kita simak sejarah Pramuka di dunia dan Indonesia.

Sejarah Pramuka di Dunia

Sejarah Pramuka   di dunia dimulai ketika Lord Robert Baden Powell mengadakan perkemahan Pramuka pertama  di Pulau Brown    Sea di Inggris.

Di dunia, tentu saja istilah Pramuka tidak dikenal. Namun jika Anda sering melihat film-film barat, tampak suatu organisasi yang giat menunaikan kegiatan pengumpulan dana dan amal yang mirip dengan Pramuka namun biasa dikenal dengan istilah Scout

Jika ditilik sejarah Pramuka dunia ini, Scouting atau Scout Movement merupakan gerakan anak muda dunia yang bertujuan untuk mendukung pengembangan anak muda dalam hal fisik, mental dan spiritual, sehingga mereka dapat berperan konstruktif dalam suatu masyarakat.

Sejarah Pramuka di dunia dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden Powell yang merupakan Letnan Jendral dari Tentara Inggris mengadakan perkemahan Pramuka pertama di Pulau Brown Sea di Inggris. Perkemahan tersebut berlangsung selama delapan hari. 

Dalam sejarah Pramuka, Baden Powell menulis prinsip-prinsip Pramuka dalam Scouting for Boys atau Pramuka untuk laki-laki pada 1908 di London. 

Tulisan tersebut berdasarkan buku militernya terdahulu dengan pengaruh dan dukungan dari Frederick Russel Burnham (Kepala Pramuka di Afrika Inggris), Ernest Thompson Seton dari Woodcraft Indians, William Alexander Smyth seorang pimpinan Boy’s Brigade, dan penerbitnya, Pearson. 


Smith meminta Baden Powell untuk melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman Baden Powell.

Sekilas kita ulas biografi Lord Robert Baden Powell yang sangat berperan dalam sejarah Pramuka ini. Beliau lahir 22 Februari 1857 dan diberi nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya adalah seorang profesor geometri di Universitas Oxford. 

Baden Powell menulis pengalamannya dalam buku “Aids to Scouting” yang berisi panduan untuk tentara muda Inggris supaya bisa mengemban tugas penyelidikan dengan baik. Tulisan tersebut menjadi bagian dari sejarah Pramuka dunia. Beliau  pensiun dari tentara pada 1910 dengan pangkat terakhir Letnan Jendral. 

Pada 1912 Baden Powell menikahi Ovale St. Clair Soames dan dikaruniai tiga orang anak. Di tahun yang sama inilah adik perempuan Baden Powell mendirikan organisasi kewanitaan untuk wanita yang dinamai Girl Guides (Brownie Guide, Girl Guide and Girl Scout, Ranger Guide).

Tampaknya justru organisasi yang khusus untuk perempuan inilah yang kemudian namanya diambil oleh Indonesia dalam sejarah Pramuka, yaitu Kepanduan. Istri Baden Powell kemudian melanjutkan organisasi Girl Guides ini.

Petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka ditulis oleh Baden Powell pada 1914. Sejarah Pramuka pun terus berlanjut dengan terlaksananya petunjuk tersebut pada 1919. Beliau mendapat sebidang tanah di Chingford dari W. F. de Bois MacLarren sahabatnya. Maka tempat tersebut pun dinamai Gilwell Park yang berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan Pembina Pramuka.

Selama paruh abad ke 20, pergerakan kepramukaan terus tumbuh dalam sejarah Pramuka, hingga mencakup tiga kelompok laki-laki pada usia utama masing-masing untuk anak laki-laki (Cub Scout, Boy Scout, Rover Scout). 

Cub Scout atau anak serigala adalah kelompok Pramuka usia siaga yang didirikan pada 1916. 

Pedoman kegiatannya didasari oleh buku The Jungle Book karya Rudyard Kipling. Isinya bercerita mengenai Mowgli si anak rimba yang dibesarkan oleh induk serigala di hutan. Sejarah pramuka pun terus berlanjut ketika Rover Scout dibentuk pada 1918 untuk kaum remaja yang berusia 17 tahun.

Buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Kesuksesan) diterbitkan pada 1922. Isi dari buku ini bercerita mengenai seorang pemuda yang harus mengayuh sampan untuk menuju pantai kesuksesan.
Baden Powell memperoleh gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Tanggal 8 Januari 1941 beliau wafat di Nyeri, Kenya, Afrika. Kematian Baden Powell juga menjadi cerita tersendiri dari sejarah Pramuka.





Jambore Dunia

Tahun 1920 merupakan tahun yang cukup berarti bagi sejarah Pramuka. Selain penyelenggaraan Jambore Dunia pertama. Pada tahun ini juga dibentuk suatu Dewan Internasional yang beranggotakan sembilan orang dan Biro Sekretariat di London, Inggris.
Biro Kepramukaan Sedunia Putra memiliki lima kantor kawasan, yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss dan Nigeria.
Sedangkan Biro Kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan lima kantor kawasan Afrika, Amerika Latin, Arab, Asia Pasifik dan Eropa.
Perayaan Jambore Dunia tak lepas dari sejarah Pramuka. Jambore I diadakan pada 1920 di Olympia Hall, London. Baden Powell mengundang Pramuka dari 27 negara, dan beliau pun diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout od The World).
Berikut ini adalah urutan dari Jambore Dunia setelahnya :
Jambore II pada 1924 di Ermelunden, Kopenhagen, Denmark
Jambore III pada 1929 di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Jambore IV pada 1933 di Godollo, Budapest, Hongaria
Jambore V pada 1937 di Vogelenzag, Blomendaal, Belanda
Jambore VI pada 1947 di Moisson, Perancis
Jambore VII pada 1951 di Salz Kamergut, Austria
Jambore VIII pada 1955 di Sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Jambore IX pada 1959 di Makiling, Filipina
Jambore X pada 1963 di Marathon, Yunani
Jambore XI pada 1967 di Idaho, Amerika Serikat
Jambore XII pada 1971 di Asagiri, Jepang
Jambore XIII pada 1975 di Lillehammer, Norwegia
Jambore XIV pada 1979 seharusnya diadakan di Neishaboor, Iran namun dibatalkan.
Jambore XV pada 1983 di Kananaskis, Alberta, Kanada
Jambore XVI pada 1987 di Cataract Scout Park, Australia
Jambore XVII pada 1991 di Korea Selatan
Jambore XVIII pada 1995 di Belanda
Jambore XIX pada 1999 di Chili, Amerika Selatan
Jambore XX pada 2003 di Thailand
 
Pada tahun 1958, Biro Kepramukaan Sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada, namun kembali dipindahkan di Jenewa, Swiss pada 1 Mei 1968. Perpindahan biro tersebut juga menjadi sebuah cerita yang tidak terpisahkan dari perjalanan sejarah Pramuka itu sendiri.

Sejarah Pramuka di Indonesia

Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari sumbangsih pergerakan kepanduan nasional Indonesia. 

Dalam sejarah Pramuka Indonesia, perkembangan pendirian kepanduan mendorong semangat untuk bersatu. Sejarah Pramuka di Indonesia sendiri dimulai pada 1912 dari cabang “Nederlandsche Padvinders Organisatie” (NPO). 

Organisasi kepanduan ini memiliki kuartir besar ketika pecahnya Perang Dunia I, yang kemudian berganti nama menjadi “Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada 1916. Bangsa Indonesia pun memiliki organisasi kepanduan sendiri dalam wujud Javaansche Padvinders Organisatie pada tahun 1916 atas prakarsa S. P. Mangkunegara VII. Sejarah Pramuka di Indonesia ini terus mengalami transisi. 

Sejarah Pramuka di Indonesia pun terus bergulir dengan terbentuknya Persaudaraan Antara Pandu Indonesia (PAPI) pada 23 Mei 1928 yang merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP NATIPIJ dan PPS. Pada April 1938, PAPI berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). 

Sebagai upaya menggalang persatuan dan kesatuan maka BPPKI merencanakan “All Indonesian Jambore”, namun nama kegiatan ini kemudian diganti menjadi “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” (PERKINO) yang diselenggarakan pada 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta. 

Perkumpulan Pramuka seluruh Indonesia ini menggoreskan tintanya sendiri di sejarah Pramuka di Indonesia.

Ketika masa pendudukan Jepang, partai dan organisasi rakyat Indonesia yang mencakup gerakan kepramukaan dilarang. Namun sejarah Pramuka di Indonesia tidak terhenti, PERKINO II tetap diselenggarakan. Sebab Pramuka tidak diijinkan oleh Jepang karena memang merupakan organisasi yang menjunjung tinggi persatuan, sehingga merupakan ancaman untuk penggalangan kekuatan melawan Jepang.

Dalam sejarah Pramuka di Indonesia, maka gerakan pramuka itu sendiri dianggap lahir tahun 1961. 

Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961, mengenai Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961. 

Lalu, kenapa hari Pramuka di Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus? Sebab pada 14 Agustus 1961 Gerakan Pramuka resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia di seluruh wilayah penting di Indonesia. Pada tanggal tersebut, dalam sejarah Pramuka di Indonesia, diadakan apel besar di Jakarta yang diikuti dengan pawai pembangunan. 

Sebelum pawai ini, presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, serta memberi penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Ketua Kwartir Nasional. Wah, ternyata seru juga menelusuri sejarah Pramuka ini!
Continue Reading...

Simbol Kelistrikan

Simbol Kelistrikan - inilah simbol-simbol listrik yang saya tahu, di antaranya :

Demikianlah sedikit simbol-simbol kelistrikan yang saya tahu, semoga bermanfaat.
Continue Reading...